Senin, 15 November 2010

Ada yang bilang mencari seorang teman yang sejati / setia sangat sulit, ada yang bilang mendapatkan seorang teman sejati / setia membutuhkan perjuangan lebih, menurut saya mendapatkan seorang teman sejati sangatlah mudah, kita dapat mendapatkan seorang teman sejati dengan cara memberikan kepercayaan anda kepada teman yang kira - kira dapat menjadi seorang teman yang utuh, yang dapat mengimbangi anda dalam segala hal, ada saat anda susah dan senang, dapat memberikan sesuatu yang baru yang tidak ada dalam diri anda sehingga hidup anda mendapatkan sesuatu yang baru, 

Tapi justru inilah masalahnya kenapa ada orang yang susah untuk mendapatkan seorang teman yang benar - benar bisa dijadikan seorang teman, seorang individu yang terlalu tertutup atau seorang individu tersebut susah untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tipe orang seperti inilah yang sulit untuk mendapatkan seorang teman, dan bila ia menjadi seorang teman, inilah yang namanya teman sekilas, karena ia hanya percaya pada dirinya sendiri dan hanya terpaku pada satu hal.

Dalam sebuah pertemanan membutuhkan suatu yang yang sangat kuat / erat dan itu adalah sebuah kepercayaan, seperti halnya sebuah rumah, rumah membutuhkan pondasi yang kuat untuk menopang segala beban yang ada, dalam hal ini kepercayaan tersebut adalah pondasi nya dan pertemanan adalah rumahnya, memang bisa dibilang bahwa mencari sesuatu yang seperti itu lumayan sulit. Akan tetapi bayangkan ada berapa jumlah seluruh manusia di dunia ini, atau perkirakan saja ada berapa orang yang hidup di kota anda, mustahil ini menjadi sesuatu yang sulit bukan? Memang bisa dibilang setiap individu mempunyai karakter masing - masing, akan tetapi MUSTAHIL tidak ada satu pun karakter yang cocok dengan karakter anda.

Apakah anda pernah berfikir apa yang ada di pikiran teman anda tentang diri anda? Apakah anda pernah berfikir apakah teman anda benar - benar menganggap anda seorang teman yang pantas untuk diri dia? ini juga merupakan sedikit PR buat saya, bagaimana cara mengetahui beberapa hal kecil tersebut karena sangatlah sulit untuk membaca karakter seorang, kadang ada orang yang terlihat meyakinkan akan tetapi menyesatkan, kadang ada orang yang terlihat sangat menyesatkan akan tetapi ternyata dia adalah seseorang yang sangat cokok dengan karakter kita.

Sangatlah banyak tipe teman dalam hidup ini jika ingin diartikan satu per satu misalnya :
1. Teman hidup, teman hidup adalah seorang teman yang menemani kita samapi akhir hayat kita, contohnya seorang istri.
2. Teman sejati, teman sejati adalah seorang teman yang benar - benar bisa diandalkan, dapat mengerti satu sama lain, bisa saling dipercaya, dan terlebih lagi teman yang tidak pernah menganggap pertemanan hanyalah sebuah kata, melainkan sebuah hubungan yang penting untuk dirinya sendiri maupun untuk kita sebagai temannya.
3. Teman bersyarat, maksudnya teman bersyarat disini adalah teman yang bisa diandalkan dan dapat setia jika ia mendapatkan semua hal yang dia mau dari temannya, contohnya seseorang yang mencari teman yang kaya, dia mungkin akan selalu setia dengan temannya itu tapi jika suatu hari dia bertemu teman yang lebih kaya, pasti dia akan meninggalkan temannya dan mulai mendekati teman yang lainnya. Inilah yang akan terjadi terus - menerus jika ia tidak merubah sikapnya, hasilnya bukan semakin banyak teman yang dia dapat melainkan menambah banyak aib dia di mata teman - teman yang telah dia tinggalkan.

sangatlah penting seorang teman dalam hidup kita, karena seorang teman juga dapat membangun karakter kita, semakin banyak karakter yang kita temui semakin banyak pengalaman kita dalam bersosialisasi antar manusia Dan juga teman secara tidak langsung menambah pengetahuan kita bayangkan bila satu orang individu mempunyai satu pengetahuan dan satu individu mempunyai satu pengalaman, pikirkan berapa banyak pengetahuan dan pengalaman yang anda dapat? Dan semua ini akan terjadi secara tidak langsung, seperti hal nya air yang mengalir dia hanya mencari dataran yang lebih rendah dan terus mengalir tanpa hambatan.


Mungkin sekarang ada yang bilang mencari teman sejati seperti mencari jarum di tumpukan jerami, dia kita pikirkan dengan sungguh - sungguh kata - kata diatas tidaklah salah, kebanyakan orang - orang sekarang hanya berjuang untuk hidup tidak hidup untuk berjuang, bukan uang untuk hidup tapi hidup untuk uang, setiap orang sekarang hanya memikirkan apa yang sekarang ada, mereka tidak memikirkan apa konsekuensi nya nanti, tapi dibalik semua itu pasti ada sebuah harapan agar setiap individu yang ada sekarang ini memikirkan apa yang harus mereka pikirkan, maka akan tercipta suatu interaksi sosial antar individu yang benar - benar nyata tidak hanya untuk bualan semata, interaksi yang benar - benar membuat setiap individu dapat merasakan apa itu maksud dari mahluk sosial.

Sabtu, 13 November 2010

Street Smart VS Pintar Sekolahan

Orang pintar sangat banyak. bertebaran di mana - mana, apalagi yang sudah bertitle S1, S2, sampai S3. Tapi terkait dengan entrepreneurship, orang - orang sekolahan tersebut nyaris tidak ada yang berkoar atau menunjukan tajinya. Coba saja tengok orang terkaya di dunia! Adakah yang memulainya dengan bekal gelar? Tidak ada bukan. Kalaupun ada, hanya segelintir saja. Sebaliknya, mereka justru sukses karena mangkir dari sekolahan. Lihat pula para orang terkaya di indonesia? Bisa menyebutkan salah satunya yang bergelar tinggi? Malah banyak yang hanya lulusan SMP atau SMA. Yang hanya lulusan SD juga tidak sedikit..

Jadi untuk urusan wirausaha, siapa yang lebih hebat? Orang sekolahan atau orang jalanan? Lalu kenapa mereka yang memulai di jalanan bisa lebih hebat dibanding mereka yang mengawalinya dari sekolahan? Calon pengusaha pemula memang menghadapi begitu banyak dilema ketika hendak memulai suatu usaha. Kalau ia batalkan keinginannya untuk menjadi pengusaha karena takut risiko, takut pada berbagai kemungkinan buruk, tentu saja ia tidak akan pernah menjadi pengusaha atau tidak akan pernah paham seluk beluk memulai usaha. Tetapi, bila ia terus nekad untuk menjadi pengusaha, tidak berarti ini akan ada jaminan berhasil.

"Tembakan Meleset" biasa dalam usaha. Tapi gagal dalam arti kehabisan peluru, kehilangan sumber penghasilan, menanggung utang atau kehilangan pekerjaan, pasti berbeda efeknya. Jadi, Bagaimana berkelit dari dilema yang sulit seperti ini? Ada sekian jawaban, ada sekian alternatif, dan ada sekian opsi.
jadi jawaban yang paling pas menghadapi berbagai kendala yaitu cerdas di jalanan atau Street Smart. Sebuah kondisi kecerdasan yang berkebalikan dengan pintar sekolahan. "Karena orang sekolahan diajari tahu, sedangakan orang jalanan belajar bisa. Tentu saja, orang yang bisa akan berada beberapa langkah di depan orang yang hanya tahu."

Lebih parah lagi, karena orang sekolahan biasanya hanya tahu dan belum tentu mengerti, sehingga dalam melangkah lebih banyak ragu - ragunya. Takut begini takut begitu, karena terlalu harus begitu. Street Smart termasuk modal intangible yang luar biasa peranannya. Pintar jalanan hanya mengajarkan, lakukan saja! Tidak ada teori atau pikiran negatif. Orang yang pintar di jalanan berani melawan ketakutan yang biasanya membisikan teror : "bagaimana nanti kalau gagal," "jangan - jangan nanti merugi..." dan lain - lain.


Dikutip dari buku bob sadino yang berjudul "Belajar Goblok Dari Bob Sadino"