Sabtu, 13 November 2010

Street Smart VS Pintar Sekolahan

Orang pintar sangat banyak. bertebaran di mana - mana, apalagi yang sudah bertitle S1, S2, sampai S3. Tapi terkait dengan entrepreneurship, orang - orang sekolahan tersebut nyaris tidak ada yang berkoar atau menunjukan tajinya. Coba saja tengok orang terkaya di dunia! Adakah yang memulainya dengan bekal gelar? Tidak ada bukan. Kalaupun ada, hanya segelintir saja. Sebaliknya, mereka justru sukses karena mangkir dari sekolahan. Lihat pula para orang terkaya di indonesia? Bisa menyebutkan salah satunya yang bergelar tinggi? Malah banyak yang hanya lulusan SMP atau SMA. Yang hanya lulusan SD juga tidak sedikit..

Jadi untuk urusan wirausaha, siapa yang lebih hebat? Orang sekolahan atau orang jalanan? Lalu kenapa mereka yang memulai di jalanan bisa lebih hebat dibanding mereka yang mengawalinya dari sekolahan? Calon pengusaha pemula memang menghadapi begitu banyak dilema ketika hendak memulai suatu usaha. Kalau ia batalkan keinginannya untuk menjadi pengusaha karena takut risiko, takut pada berbagai kemungkinan buruk, tentu saja ia tidak akan pernah menjadi pengusaha atau tidak akan pernah paham seluk beluk memulai usaha. Tetapi, bila ia terus nekad untuk menjadi pengusaha, tidak berarti ini akan ada jaminan berhasil.

"Tembakan Meleset" biasa dalam usaha. Tapi gagal dalam arti kehabisan peluru, kehilangan sumber penghasilan, menanggung utang atau kehilangan pekerjaan, pasti berbeda efeknya. Jadi, Bagaimana berkelit dari dilema yang sulit seperti ini? Ada sekian jawaban, ada sekian alternatif, dan ada sekian opsi.
jadi jawaban yang paling pas menghadapi berbagai kendala yaitu cerdas di jalanan atau Street Smart. Sebuah kondisi kecerdasan yang berkebalikan dengan pintar sekolahan. "Karena orang sekolahan diajari tahu, sedangakan orang jalanan belajar bisa. Tentu saja, orang yang bisa akan berada beberapa langkah di depan orang yang hanya tahu."

Lebih parah lagi, karena orang sekolahan biasanya hanya tahu dan belum tentu mengerti, sehingga dalam melangkah lebih banyak ragu - ragunya. Takut begini takut begitu, karena terlalu harus begitu. Street Smart termasuk modal intangible yang luar biasa peranannya. Pintar jalanan hanya mengajarkan, lakukan saja! Tidak ada teori atau pikiran negatif. Orang yang pintar di jalanan berani melawan ketakutan yang biasanya membisikan teror : "bagaimana nanti kalau gagal," "jangan - jangan nanti merugi..." dan lain - lain.


Dikutip dari buku bob sadino yang berjudul "Belajar Goblok Dari Bob Sadino"

0 komentar:

Posting Komentar